Kenapa New Blade Dibanderol sama dengan Blade lama?

Pada umumnya, sebuah produk baru yang benar benar bersifat ‘all new’ baik pada desain body maupun sisi mesin pasti memiliki harga yang lebih mahal dari produk pendahulunya..bahkan beberapa produk juga menaikkan harga saat mengganti striping . Namun ada yang aneh dengan strategi AHM.New Blade diluncurkan dengan harga yang sama dengan versi pendahulunya. Menurut TL ini menarik untuk kita telisik lebih jauh

Mari kita flashback, Selama sekitar 30tahun posisi market Honda di Indonesia benar benar tak tersentuh.baru beberapa tahun terakhir tahtanya diobrak-abrik oleh yamaha yang semakin meroket penjualannya.Saat itu,YMKI hadir dengan model yang fresh dan value produk yang tinggi.Sangat bertolak belakang dengan AHM yang dengan PD-nya membanderol mesin C dan GL seriesnya dengan harga yang [sorry to say] overprice 😉 . Berkaca dari kesuksesan YMKI,AHM lalu mengoreksi ulang produknya.April 2007, diawali dengan Revo 100,motor bebek ahm dengan tampilan yang menyasar anak muda.Namun sayang,konsumen sudah terlanjur bosan dengan mesin c100 yang walaupun katanya irit dan bandel.Meskipun terbilang sukses,tapi belum bisa menghentikan laju YMKI karena terlanjur overprice untuk mesin yang tanpa pengembangan signifikan.

Berikutnya akhir 2007,HSX 125 new model hadir meramaikan pasar dengan penambahan rear disk brake sebagai fitur standar varian CW dan PGM-Fi . Dan kita tahu,fitur RDB kalo kita memasangnya sendiri bisa menghabiskan 1 juta rupiah  [kualitas pabrikan,bukan KW KW-an ]. Maka sudah hal yang wajar manakala new HSX 125 dibandrol lebih mahal daripada versi lamanya. Namun sepertinya AHM mulai menyadari akan bandrol yang kelewat mahal.Sehingga new HSX 125 dijual lebih murah dari versi lama.

Di tahun berikutnya,honda mulai bermain di kubikasi 110cc dengan hadirnya Blade.Menyasar segmen anak muda dengan tampang sporty,terlebih varian repsol yang kental dengan aura kasih motogp 🙂 .

Tidak berhenti sampai disitu,akhir 2008 AHM menyuntik mati Revo 1oo yang pada saat itu tengah jaya-jayanya lalu menggantinya dengan Abs Revo 110.Secara desain menurut TL suatu kemunduran,namun dari sisi mesin dan fitur  Abs Revo lebih unggul. Dan sepantasnya kalo banderolnya dinaikkan.Dan lagi lagi yang terjadi adalah,Abs Revo dilabeli harga lebih murah dari Revo 100 😉

Nah,menilik dari fakta  diatas sebenarnya apa yang melatarbelakangi keluarnya bandrol yang sama Honda new Blade daripada versi pendahulunya?

➡ kita positif thinking dulu

AHM sadar betul,untuk sebuah kendaraan harian yang dibutuhkan mayoritas orang Indonesia adalah Desain keren,merk ternama, dan harga bersahabat. 🙂
Dan jangan lupakan ambisi AHM yang sangat ingin menang telak atas YMKI di segmen bebek khususnya New Jupiter Z,makanya harga new Blade diset lebih murah dari NJZ tapi dengan fitur yang lebih lengkap 😉

➡ kalo mau negatif thinking kira kira begini:

AHM memberi bandrol  Old Blade terlalu overprice,dan yang benar benar best value ya new blade ini 😀 .dan tak menutup kemungkinan new blade meskipun secara fitur jauh lebih unggul dengan RDB serta swing arm full kotak [pertama di bebek AHM],namun secara kualitas sedikit dibawah blade lama. Seperti pada mesin New Blade yang sedikit lebih inverior dari generasi pendahulunya. Atau bisa jadi,biaya mendesain bodi bisa dipangkas karena mengambil garis desain motor jenis lain [alasan yang ini benar benar negatif thinking ]

Demikian analisa dangkal TL,monggo di share komentarnya

Mari berdiskusi 😉

salam